当前位置:当前位置:首页 > 百科 > Siapa Bilang Perempuan dan Laki 正文

Siapa Bilang Perempuan dan Laki

[百科] 时间:2025-05-31 07:33:42 来源:quickq官网下载 ios 作者:探索 点击:18次
Jakarta,quickq.io安卓版下载 CNN Indonesia--

Memangnya cuma Sherina dan Derby Romero saja yang punya hubungan platonik? Saya juga punya.

Siapa Bilang Perempuan dan Laki

"Kamu.. dan kamu," ujar seorang teman sambil menunjuk ke arah saya dan Randu, "Nanti kawin!".

Kalimat itu keluar dari mulut seorang teman pada 14 tahun lalu. Kini, saya telah menikah dengan orang lain. Sementara Randu masih sibuk mencari perempuan masa depannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak terjadi apa-apa antara saya dan Randu selama belasan tahun itu. Kami tetap bersahabat seperti biasanya, menghabiskan waktu bersama. Ada yang salah?

Orang-orang menyebutnya sebagai hubungan platonik. Sebuah bukti bahwa persahabatan antara perempuan dan laki-laki bukan hal yang muskil.

Saya sendiri sesungguhnya tak begitu yakin dengan definisi hubungan platonik. Tapi, ya, boleh-lah kalau orang-orang menganggap kami seperti itu. Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga.

Kami berkenalan pada 2004 lalu. Setahun lagi, maka pertemanan kental kami genap berusia dua dekade. Sesuatu, yang menurut saya, patut disyukuri.

Perkenalan dimulai sejak kami masih sama-sama duduk di bangku SMA. Seperti orang pada masanya, kami berkenalan melalui jejaring media sosial musik bernama MySpace, yang sekarang sudah hilang ditelan zaman.

Two beautiful friends taking selfie with a samrtphone on a music festivalIlustrasi. Hubungan platonik jadi bukti bahwa persahabatan perempuan dan laki-laki bukan hal muskil. (iStockphoto/bernardbodo)

Kesukaan pada musik-lah yang membuat kami dekat. Panggung demi panggung musik kecil kami datangi. Berjanji untuk bertemu di lokasi, meski masing-masing dari kami datang bersama teman-teman yang berbeda.

Memasuki masa menjadi mahasiswa, kami pun semakin dekat. Lokasi kampus kami berdekatan. Kami punya tempat kongko yang sama, sebuah rumah kos tempat teman dari masing-masing kami tinggal di sana.

"Lho, kokkamu di sini?" tanya saya kaget saat pertama kali melihatnya di kosan itu.

"Aku sering ke sini, ke kosan temanku," jawab dia.

Lho.. Lho.. Lho..Dia lagi, dia lagi.

Entah pekerjaan semesta atau bukan, tapi kebetulan-kebetulan yang hampir serupa terus terjadi pada tahun-tahun berikutnya.

Lihat Juga :
LOVE STORYAku Jadi Janda Karena Korban Perselingkuhan

Lambat laun, kami semakin sering menghabiskan waktu bersama. Belanja ke toko buku, menjadi relawan sosial, jalan-jalan keliling kota, datang ke acara demi acara, menghadiri berbagai diskusi, menulis bersama di beberapa zine, hingga karaoke. Haha!Ya, kami sangat suka berkaraoke, berdendang lagu-lagu favorit bersama.

Rasanya, sulit menemukan waktu di masa remaja yang saya habiskan tanpa Randu. Ada, sih, sebenarnya. Tapi tetap saja, ujung-ujungnya dia lagi, dia lagi.

Saking selalu bersama, seorang teman bahkan sampai menganggap kami ibarat Ladan dan Laleh Binjani, si kembar siam yang hanya bisa terpisah oleh maut.

"Aku, tuh, kalau ngelihatkalian kayak Ladan dan Laleh. Enggak bisa dipisah. Di mana ada Randu, di situ ada Arum," ujar si teman.

Kedekatan itu memang betulan terjadi. Bak sepasang kekasih, kami selalu siap saat masing-masing dibutuhkan. Saya, misalnya, yang tanpa pikir panjang selalu menjawab 'let's go' setiap Randu minta ditemani untuk ini dan itu.

Seingat saya, Randu juga selalu melakukan hal yang sama. Selama belasan tahun ini, Randu adalah satu-satunya orang yang hampir selalu siap sedia membantu saya. Saat saya gundah gulana, dia selalu jadi tempat curhat. Saat saya sakit dan harus bedrest, dia pula yang mengantarkan saya pulang dari Jakarta ke Bandung agar bisa istirahat di rumah. Begitu pula saat saya sedang manja di akhir pekan.

"Aku bosan, nih, di rumah aja," tulis pesan saya pada Randu di suatu Sabtu sore.

"Ya, udah. Siap-siap, aku jemput sekarang. Kita jalan," jawabnya.

Tanpa perlu meminta, Randu selalu tahu apa yang saya inginkan.

ilustrasi pasanganIlustrasi. Perempuan dan laki-laki yang bersahabat sering kali dianggap punya hubungan romantis. (istockphoto/AsiaVision)

Banyak teman menganggap hubungan kami aneh. Satu pertanyaan yang selalu muncul: kenapa kalian enggak pacaran aja?

Sampai bosan saya mendengarnya. Apa salahnya kalau saya memilih untuk tetap bersahabat dengannya? Siapa bilang perempuan dan laki-laki tak bisa membangun ikatan persahabatan? Kalau boleh nyinyir, mungkin itu cuma berlaku buat mereka yang baper-an.

Toh, selama belasan tahun pertemanan, masing-masing dari kami sudah bergonta-ganti pasangan. Saya tahu mantan-mantan kekasihnya. Begitu juga Randu yang tahu betul berbagai kisah asmara yang saya lalui. Meski, yah, beberapa kali, pertemanan kental ini bikin masing-masing pasangan kami cemburu.

Simak cerita selengkapnya di halaman berikutnya..

Jujur saja, terkadang saya senang sekaligus bingung dengan perhatian Randu. Pernah suatu hari, Randu sampai rela bolos masuk kerja demi mengantar saya yang sakit dan harus bedrestpulang dari Jakarta ke Bandung. Katanya, supaya saya bisa istirahat di rumah dan ada yang jaga.

"Kamu pulang aja, istirahat di Bandung," ucap Randu kala itu. Sadar bahwa tubuh saya terlalu lunglai untuk bepergian, Randu pun menawarkan diri untuk mengantar sampai ke Bandung.

Kami pergi menaiki mobil travel. Sesampainya di Bandung, Randu hanya ikut makan siang buatan ibu di rumah lalu kembali ke Jakarta. Besok dia harus bekerja lagi.

Jika kau bertanya, adakah sensasi 'kupu-kupu' di perut? Ya, sedikitnya ada. Saya perempuan biasa, yang bisa meleleh dengan perhatian yang diberikan orang lain, termasuk Randu.

Lihat Juga :
Love StoryMenikah, Tapi Tidur Terpisah

Tapi, sensasi 'kupu-kupu' di perut itu selalu berhasil saya lawan. Dengan apa? Dengan perasaan takut kehilangan Randu.

Iya, saya memang terlalu takut kehilangan Randu. Saya terlalu tak mau persoalan sensasi 'kupu-kupu' merusak persahabatan yang telah kami bangun bertahun-tahun.

Setidaknya, rasa sayang bernuansa persahabatan ini berhasil kami buktikan dalam beberapa momen liburan bersama.

Berkali-kali kami tidur di kamar yang sama. Berkali-kali pula kami berhadapan dengan momen manis yang barang kali bisa bikin pasangan mana pun meleleh karena deg-degan. Tapi, tak terjadi apa-apa pada kami.

Tak ada sedikit pun perasaan ingin merangkulnya, mengelus wajahnya, atau menciumnya. Yang saya mau hanya tertawa bersama Randu.

Saya selalu percaya bahwa perasaan romantis akan selalu dibarengi dengan gairah. Tak ada sedikit pun gairah yang saya rasakan untuk Randu. Tak ada juga keinginan untuk memiliki Randu seutuhnya.

Cyclist couple riding bikes in a parkIlustrasi persahabatan perempuan dan laki-laki. (iStockphoto/Rawpixel)

Harus diakui, Randu punya peran penting dalam hidup saya. Randu membantu saya menjalani sesuatu secara berbeda. Binar pada matanya tiap kali membicarakan ini dan itu membuat saya selalu ingin hidup dikelilingi oleh gairah.

Tingkah kekanak-kanakannya selalu mengingatkan saya untuk tak pernah berhenti menginginkan sesuatu dan berupaya mendapatkannya. Live your life, jadi jargon yang selalu keluar dari mulutnya. Seperti dalam film drama Dead Poets Societyyang kami tonton berkali-kali.

Randu juga pernah mengatakan hal yang sama. Bahwa saya juga punya peranan dalam hidupnya. Diam-diam, ternyata menurutnya, saya menuntun dirinya untuk menemukan apa yang sebenarnya dia inginkan. Karier dan kehidupannya saat ini. Saya menjadi seorang perempuan yang memperkenalkannya pada dunia baru. Dunia yang sebelumnya tak dikenalnya, tapi ternyata didambakannya.

Saya sadar, selalu ada ikatan yang cukup kuat antara kami. Tapi tetap saja, berkali-kali saya harus katakan, tak ada sedikit pun rasa ingin lebih dari apa yang ada saat ini.

Kami hanya terus dipertemukan oleh kebetulan demi kebetulan. Seperti Randu yang ikut merantau ke Jakarta beberapa bulan setelah saya lebih dulu pergi ke ibu kota. Seperti saya yang memutuskan pulang ke Bandung setelah ia pulang terlebih dahulu. Seperti saat saya membutuhkan bantuannya, tapi tiba-tiba muncul pesan WhatsApp darinya mengajak bertemu.

Semua karena kebetulan. Tidak sengaja.

Kebetulan juga mungkin Tuhan memang mentakdirkan kami untuk berteman selamanya. Tak apa, justru itu yang saya harapkan.

Tulisan ini merupakan cerita dari pembaca CNNIndonesia.com, Arum (37). Love Storymerupakan program kanal Gaya Hidup CNNIndonesia.comyang berisi tentang kisah cinta dan peliknya lika-liku kehidupan masa kini yang disajikan secara intim dan personal. Kirim tulisan pengalaman pribadi Anda dengan minimal 800 kata ke [email protected].

(责任编辑:综合)

相关内容
精彩推荐
热门点击
友情链接